Hari ini dimulai dengan sarapan
“ndok gudheg”. Makanan khas kota
jogja nasi dengan sayur gudheg dan ditambahkan telur bulat di dalamnya. Pagi
itu Rudi masih ada tanggung jawab kerja setengah hari. Jam setengah sembilan
menuju tempat kerja. Beben pun ikut ke tempat kerja. Tak lama setelah absent
Rudi berniat untuk service motor Vario. Mereka berdua menuju dealer motor Honda
terdekat. Langsung motor ditinggal dan kembali ke tempat kerja si Rudi.
Sementara Rudi asyik dengan kesibukannya Beben tidur di ruang tunggu tim
mekanik.
Tak terasa waktu menunjukkan
pukul 12 siang. Mereka berdua pun ambil motor yang telah di service. Dan
mencoba hasil service. Kebetulan mereka punya rencana untuk membungkus kado
untuk pernikahan teman. Awalnya agak bingung juga mau kemana mereka
membungkusnya. Tujuan awal adalah KEDAI DIGITAL dimana itu merupakan tempat
pemesanan barang buat kado. Sesampai disana ternyata tak ada yang sesuai
keinginan mereka berdua. Akhirnya dapt petunjuk dari si penjaga untuk datang ke
took pernik.
Sesampai disana langsung cari
tempat untuk membungkus, walupun agak susah, akhirnya dapat menemukan yang
cocok. Tanpa tunggu waktu lama kado pun sudah terbungkus rapi. Setelah selesai
urusan administrasi langsung meluncur ke tempat kerja. Eiiiitt lupa perut masih
keroncongan, mereka pun menujuu warung nasi.
Jam menunjukkan pukul setengah 3,
itu tanda jam kerja telah selesai. Rudi pun mengakhiri aktivitasnya dan segera
pulang. Perjalanan sebenarnya baru dimulai dari sini. Mereka berangkat menuju
rumah neneknya Beben. Baru mau jalan ingat ada pesenan bola spons. Mereka pun
menuju ke warung penjual bola. Dengan uang 6500 akhirnya bisa mendapatkan 1
bola spons. Dari situ langsung menuju Ring Road dan belok kea rah Godean. Hujan
rintik pun mulai turun. Awalnya mereka akan jalan terus, tapi air hujan terlalu
kuat untuk dilawan. Mereka pun istirahat di warung batagor.
Batagor habis hujan pun mulai
agak reda. Perjalanan mereka lanjutkan. Sampai akhirnya sampai di tempat tujuan
Dengan sedikit kedinginan. Kopi hangat telah menanti di meja santai. Mereka
disambut dengan sangat hangat (kopi dan gorengan)… hehehe.. tak lama mereka singgah, sekitar jam 5
melanjutkan perjalanan menuju magelang. Hujan pun tak dirasakan lagi.
Perjalanan di target jam 7 malam
harus dah sampai kalibendo. Malam itu mereka merencanakan baker ikan
bareng-bareng. Sepanjang prjalanan mereka mencari info tentang penjual ikan
segar di pinggir jalan. Maksudnya agar bisa beli sekalian dalam perjalanan
pulang. Sempet belok arah ke tempat pemancingan, info dari paman Beben. Apa
daya tempat yang dituju pun tidak sesuai info. So dengan penuh semangat
melanjutkan perjalanan ke kota
temanggung. Tepatnya daerah mudal, disana ada yang menyediakan ikan segar untuk
konsumsi maupun untuk bibit. Sambil sekali-kali lihat kanan kiri, siapa tau ada
penjual ikan segar yang ada disekitar situ. Di tengah perjalanan mereka ingat
teman yang akan pulang juga. Sms pun terkirim ke Hadi. Dia rencana pulang juga
hari itu. Diketahui bahwa Hadi masih ada di belakang mereka. Hadi bilang suruh
tungguin, tapi karena ada rencana cari ikan justru sebaliknya Rudi minta agar
Hadi santai aja dalam perjalanan kemudian ketemu di Krincing.
Sekitar pukul 7 Rudi dan Beben
sampai ke mudal, tempat penjual ikan segar. Betapa terkejutnya karena tempat
yang dituju sepi gak ada kegiatan. Sempet berfikir mingkin terlalu malam jadi
memang dah tutup. Timbul pikiran untik mencari alternative lain ayam, ataupun
bahan lain yang bisa diolah. Tak lama kemudian muncul orang dengan maksud yang
sama. Mereka mencari ikan yang sama. Mereka punya alternative lain, ada yang
jual ikan juga tapi ukurannya lebih
kecil. Setelah berfikir lama akhirnya mereka putuskan untuk beli ikan itu, dari
pada gak jadi bakar ikan. Mereka
mengikuti orang itu menuju tempat penjual ikan itu. Ternyata gak terlalu
jauh, hanya beberapa meter saja dari tempat yang semula.
siap di bakar |
Ternyata benar ada yang sedia
ikan segar disitu. Yang jaga pak Tris. Orang itu sudah lumayan tua, kasian juga
liat Dia malam-malam harus nyebur ke dalam kolam ikan. Menangkap ikan untuk
para pembelinya. Malam itu hanya ada orang tadi membeli ikan 3 kg. kemudian
disusul Beben dan Rudi yang memesan 5 kg ikan. Cukup lama juga bapak itu
menangkap ikan. Ada
sekitar setengah jam bapak itu menangkap ikan pesanan mereka. Jam 8 bapak tu ada
acara kumpulan katanya. Beruntung mereka datang sebelum jam 8. karena sebentar
lagi kolam itu akan ditinggalkan. Itu artinya gagal harapan mereka menikmati
ikan bakar. Tak lama setelah Bapak itu berhasil menangkap ikan pesanan datnglah
ibu beserta anaknya untuk membantu bapak menyiangi ikan tersebut.
Jam 7.45 Rudi dan Beben pun
berhasil mendapatkan ikan pesanannya. Tak lupa mereka memberi kabar anak-anak
yang ada dirumah agar segera berkumpul. Di jalan masih menunggu Hadi dan Eri
yang katanya mampir dulu ke saudaranya. Tepat jam 8 semuanya sudah sampai di
rumah. Ada Puguh yang siap menanti. Tak lama pun yang lainnya kumpul. Bagi2
tugas ada yang masak nasi, menyiapkan pengapian dan ada juga yang mencuci ikan.
Sementara yang lain sibuk dengan
kegiatan masing-masing, Rudi, Beben, dan Hadi berniat ke teman kami yang baru
aja menikah. Mereka bertiga akan memberikan kado yang telah mereka siapkan
jauh-jauh hari sebelumnya. Gak begitu lama mereka pun menuju tempat bakar ikan.
Jika terlalu lama ga enak ma yang lagi pada bakar ikan.
sadap euy |
Sampai di tempat bakar ikan,
suasana sangat hangat. Ada
candaan yang riang khas kampung Kalibendo kidul. Disana ada Budi, Agung, Akur,
Eri, Wahyu, Puguh, Ta’eb, Danang yang sudah asyik sedari tadi.
Nasi sudah masak dan bakar ikan
pun sudah dapat separo. Ada
yang ambil nasi dan ada yang cari daun pisang untuk sebagai alas nasi. Tak lupa
pula air putih untuk minum. Mereka bermaksud untuk makan rame-rame. Nasi di
taruh diatas daun pisang yang telah disusun dengan rapi. Agak panjang memang, dimaksudkan
semua orang dapat berada di samping nasi dan makan bareng, ikan selesai dibakar
semua, ditruh di pinggir nasi berjajar.. dan Hmmmmm terasa enak dipandang,
apalagi saat memakannya..
Setelah semuanya siap mereka
makan dengan lahapnya. Tak ada rasa canggung ataupun apapun. Semua makan dalam
1 tempat daun pisang. Makan dengan penuh semangat. Sesekali diselingi canda
tawa mereka. Tak lama pun nasi dan ikan habis. Hanya kepala dan duri ikan yang
masih tersisa. Alangkah indahnya keakraban seperti ini dapat terjaga di setiap
waktu.
Setelah makan bersama selesai
dilanjutkan dengan bersih-bersih masal. Semua tahu posisi masing-masing.
Peralatan masak pun mereka simpan di tempatnya. Jaga-jaga kalau suatu saat akan
mengadakan acara seperti ini lagi. Acara dilanjutkan dengan jalan keliling
kampung. Di tengah jalan bertemu dengan Fauzan. Dia menawari kelapa muda.
Ehhhmm sayang untuk dilewatkan, apalgi pohonnya ga k terlalu tinggi. Hadi dapat
jatah memetik kelapa muda. Cukup banyak juga yang ada, masing-masing deapat
jatah 1 kelapa muda.
Begitulah perjalanan hari itu,
semua berjalan dengan penuh ceriaaaaaaaaaaaaa…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar