Kamis, 22 November 2012

IKAN BAKAR



Hari ini dimulai dengan sarapan “ndok gudheg”. Makanan khas kota jogja nasi dengan sayur gudheg dan ditambahkan telur bulat di dalamnya. Pagi itu Rudi masih ada tanggung jawab kerja setengah hari. Jam setengah sembilan menuju tempat kerja. Beben pun ikut ke tempat kerja. Tak lama setelah absent Rudi berniat untuk service motor Vario. Mereka berdua menuju dealer motor Honda terdekat. Langsung motor ditinggal dan kembali ke tempat kerja si Rudi. Sementara Rudi asyik dengan kesibukannya Beben tidur di ruang tunggu tim mekanik.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 12 siang. Mereka berdua pun ambil motor yang telah di service. Dan mencoba hasil service. Kebetulan mereka punya rencana untuk membungkus kado untuk pernikahan teman. Awalnya agak bingung juga mau kemana mereka membungkusnya. Tujuan awal adalah KEDAI DIGITAL dimana itu merupakan tempat pemesanan barang buat kado. Sesampai disana ternyata tak ada yang sesuai keinginan mereka berdua. Akhirnya dapt petunjuk dari si penjaga untuk datang ke took pernik.
Sesampai disana langsung cari tempat untuk membungkus, walupun agak susah, akhirnya dapat menemukan yang cocok. Tanpa tunggu waktu lama kado pun sudah terbungkus rapi. Setelah selesai urusan administrasi langsung meluncur ke tempat kerja. Eiiiitt lupa perut masih keroncongan, mereka pun menujuu warung nasi.
Jam menunjukkan pukul setengah 3, itu tanda jam kerja telah selesai. Rudi pun mengakhiri aktivitasnya dan segera pulang. Perjalanan sebenarnya baru dimulai dari sini. Mereka berangkat menuju rumah neneknya Beben. Baru mau jalan ingat ada pesenan bola spons. Mereka pun menuju ke warung penjual bola. Dengan uang 6500 akhirnya bisa mendapatkan 1 bola spons. Dari situ langsung menuju Ring Road dan belok kea rah Godean. Hujan rintik pun mulai turun. Awalnya mereka akan jalan terus, tapi air hujan terlalu kuat untuk dilawan. Mereka pun istirahat di warung batagor.
Batagor habis hujan pun mulai agak reda. Perjalanan mereka lanjutkan. Sampai akhirnya sampai di tempat tujuan Dengan sedikit kedinginan. Kopi hangat telah menanti di meja santai. Mereka disambut dengan sangat hangat (kopi dan gorengan)… hehehe..   tak lama mereka singgah, sekitar jam 5 melanjutkan perjalanan menuju magelang. Hujan pun tak dirasakan lagi.
Perjalanan di target jam 7 malam harus dah sampai kalibendo. Malam itu mereka merencanakan baker ikan bareng-bareng. Sepanjang prjalanan mereka mencari info tentang penjual ikan segar di pinggir jalan. Maksudnya agar bisa beli sekalian dalam perjalanan pulang. Sempet belok arah ke tempat pemancingan, info dari paman Beben. Apa daya tempat yang dituju pun tidak sesuai info. So dengan penuh semangat melanjutkan perjalanan ke kota temanggung. Tepatnya daerah mudal, disana ada yang menyediakan ikan segar untuk konsumsi maupun untuk bibit. Sambil sekali-kali lihat kanan kiri, siapa tau ada penjual ikan segar yang ada disekitar situ. Di tengah perjalanan mereka ingat teman yang akan pulang juga. Sms pun terkirim ke Hadi. Dia rencana pulang juga hari itu. Diketahui bahwa Hadi masih ada di belakang mereka. Hadi bilang suruh tungguin, tapi karena ada rencana cari ikan justru sebaliknya Rudi minta agar Hadi santai aja dalam perjalanan kemudian ketemu di Krincing.
Sekitar pukul 7 Rudi dan Beben sampai ke mudal, tempat penjual ikan segar. Betapa terkejutnya karena tempat yang dituju sepi gak ada kegiatan. Sempet berfikir mingkin terlalu malam jadi memang dah tutup. Timbul pikiran untik mencari alternative lain ayam, ataupun bahan lain yang bisa diolah. Tak lama kemudian muncul orang dengan maksud yang sama. Mereka mencari ikan yang sama. Mereka punya alternative lain, ada yang jual ikan  juga tapi ukurannya lebih kecil. Setelah berfikir lama akhirnya mereka putuskan untuk beli ikan itu, dari pada gak jadi bakar ikan. Mereka  mengikuti orang itu menuju tempat penjual ikan itu. Ternyata gak terlalu jauh, hanya beberapa meter saja dari tempat yang semula.
siap di bakar
Ternyata benar ada yang sedia ikan segar disitu. Yang jaga pak Tris. Orang itu sudah lumayan tua, kasian juga liat Dia malam-malam harus nyebur ke dalam kolam ikan. Menangkap ikan untuk para pembelinya. Malam itu hanya ada orang tadi membeli ikan 3 kg. kemudian disusul Beben dan Rudi yang memesan 5 kg ikan. Cukup lama juga bapak itu menangkap ikan. Ada sekitar setengah jam bapak itu menangkap ikan pesanan mereka. Jam 8 bapak tu ada acara kumpulan katanya. Beruntung mereka datang sebelum jam 8. karena sebentar lagi kolam itu akan ditinggalkan. Itu artinya gagal harapan mereka menikmati ikan bakar. Tak lama setelah Bapak itu berhasil menangkap ikan pesanan datnglah ibu beserta anaknya untuk membantu bapak menyiangi ikan tersebut.
Jam 7.45 Rudi dan Beben pun berhasil mendapatkan ikan pesanannya. Tak lupa mereka memberi kabar anak-anak yang ada dirumah agar segera berkumpul. Di jalan masih menunggu Hadi dan Eri yang katanya mampir dulu ke saudaranya. Tepat jam 8 semuanya sudah sampai di rumah. Ada Puguh yang siap menanti. Tak lama pun yang lainnya kumpul. Bagi2 tugas ada yang masak nasi, menyiapkan pengapian dan ada juga yang mencuci ikan.
Sementara yang lain sibuk dengan kegiatan masing-masing, Rudi, Beben, dan Hadi berniat ke teman kami yang baru aja menikah. Mereka bertiga akan memberikan kado yang telah mereka siapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Gak begitu lama mereka pun menuju tempat bakar ikan. Jika terlalu lama ga enak ma yang lagi pada bakar ikan.
sadap euy
Sampai di tempat bakar ikan, suasana sangat hangat. Ada candaan yang riang khas kampung Kalibendo kidul. Disana ada Budi, Agung, Akur, Eri, Wahyu, Puguh, Ta’eb, Danang yang sudah asyik sedari tadi.
Nasi sudah masak dan bakar ikan pun sudah dapat separo. Ada yang ambil nasi dan ada yang cari daun pisang untuk sebagai alas nasi. Tak lupa pula air putih untuk minum. Mereka bermaksud untuk makan rame-rame. Nasi di taruh diatas daun pisang yang telah disusun dengan rapi. Agak panjang memang, dimaksudkan semua orang dapat berada di samping nasi dan makan bareng, ikan selesai dibakar semua, ditruh di pinggir nasi berjajar.. dan Hmmmmm terasa enak dipandang, apalagi saat memakannya..
Setelah semuanya siap mereka makan dengan lahapnya. Tak ada rasa canggung ataupun apapun. Semua makan dalam 1 tempat daun pisang. Makan dengan penuh semangat. Sesekali diselingi canda tawa mereka. Tak lama pun nasi dan ikan habis. Hanya kepala dan duri ikan yang masih tersisa. Alangkah indahnya keakraban seperti ini dapat terjaga di setiap waktu.
Setelah makan bersama selesai dilanjutkan dengan bersih-bersih masal. Semua tahu posisi masing-masing. Peralatan masak pun mereka simpan di tempatnya. Jaga-jaga kalau suatu saat akan mengadakan acara seperti ini lagi. Acara dilanjutkan dengan jalan keliling kampung. Di tengah jalan bertemu dengan Fauzan. Dia menawari kelapa muda. Ehhhmm sayang untuk dilewatkan, apalgi pohonnya ga k terlalu tinggi. Hadi dapat jatah memetik kelapa muda. Cukup banyak juga yang ada, masing-masing deapat jatah 1 kelapa muda.
Begitulah perjalanan hari itu, semua berjalan dengan penuh ceriaaaaaaaaaaaaa…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar